Game Character & Story

3.3. Karakter dan Story Game

Kembali membahas mengenai game. Pada pembahasan sebelumnya telah saya bahas mengenai karakter dari game yang saya pilih dan juga story secara umum dari game tersebut. Pada postingan kali ini saya akan membahas mengenai karakter sekaligus story dari game Final Fantasy IX.


Cerita dimulai ketika Zidane dan para kawanannya (tantalus) ingin menculik putri Garnet (putri dari kerajaan Alexandria) dengan cara menyamar menjadi aktor dari permainan opera yang berlangsung di sebuah kapal theatre. Saat itu putri Garnet sedang berulang tahun yang ke-16. Garnet yang sedang menonton dengan ibunya (queen Brahne) tiba-tiba melarikan diri. Saat sedang melarikan diri dengan bertutupkan kepala, Garnet bertemu dengan Zidane. Setelah terjadi perbincangan yang singkat antara mereka, Garnetpun segera bergegas pergi. Zidane akhirnya menyadari bahwa wanita bertutup kepala itu adalah Garnet lalu mengejarnya. 

Sang ratupun akhirnya sadar bahwa putrinya telah menghilang kemudian mengutus ketua pasukan dari Pluto Knight yaitu Steiner dan Beatrix untuk mengejar Garnet. Steiner melihat Zidane sedang mengejar Garnet hingga ke atap kastil. Garnet melompat dari atap dan Zidane tetap mengikutinya. Ketika mereka sampai di suatu ruangan, Garnet meminta Zidane untuk menculiknya. Lalu Zidane yang memang bermaksud untuk menculiknya dengan senang hati menerima permintaan itu. Steiner yang melihat mereka datang dan mengejar mereka hingga ke panggung opera yang saat itu sedang berlangsung opera play. Karena tidak ingin menarik perhatian banyak penonton dan mengacaukan pertunjukan opera yang sedang berlangsung, maka Zidane, Garnet, Vivi (seorang black mage) dan Steiner berpura-pura seolah mereka sedang berakting.

Ratu Brahne akhirnya menyadari bahwa yang dipanggung itu adalah Garnet. Seketika itu panggung opera yang merupakan sebuah kapal terbang dimana Zidane dan yang lainnya sedang berada, lepas landas untuk melarikan diri dari sang ratu. Ratu Brahne mencegah kepergian mereka dengan cara melempar jangkar. Kapal mereka rusak berat dan terjatuh di daerah hutan dekat kerajaan Alexandria.


Di hutan, Garnet diculik oleh monster dan saat mengetahui itu Zidane dan teman-teman menyelamatkannya. Setelah terselamatkan, mereka memutuskan untuk pergi ke Lindblum (salah satu kerajaan di Mist Continent) dimana penguasanya adalah Regent Cid yang adalah paman dari Garnet. Lalu mereka singgah di sebuah desa bernama Dali, disana mereka melihat ada mesin yang mengubah Mist (kabut) menjadi seorang black mage. Saat mereka menemukan kapal kargo yang dapat ditumpangi, salah satu utusan Queen Brahne yang adalah seorang black mage bernama “Black Waltz” datang untuk merebut Garnet kembali. Terjadilah pertarungan dan Zidane dapat mengalahkan musuhnya. Saat berada di kapal, Black Waltz tersebut kembali menyerang dan merusak kapal tetapi mereka tetap berhasil sampai ke Linblum. Saat Garnet bertemu dengan Cid, dia diberi tahu bahwa dia menyewa jasa tantalus untuk menculik dan membawa Garnet ke Cid dan mereka membahas mengenai Queen Brahne yang berambisi untuk menguasai daerah-daerah di Mist Continent.

Pada saat di kota, Zidane bertemu dengan teman lamanya yaitu Freya (seseorang dari kerajaan Burmencia). Saat mereka sedang berkumpul di istana dengan yang lainnya, datang seorang prajurit dari kerajaan burmencia dengan penuh luka. Prajurit itu memberi kabar bahwa kerajaannya sedang diserang. Saat itu Zidane dan teman-teman berpikir bahwa penyerangan ini ada kaitannya dengan Queen Brahne. Mereka akhirnya memutuskan untuk pergi untuk mengecek kebenaran dari dugaan mereka. Garnet ingin ikut tetapi dilarang oleh Zidane sehingga saat sebelum mereka berangkatan, Garnet menaruh sleeping weed (ramuan untuk membuat tidur) pada makanan yang dimakan mereka. Mereka semua tertidur, kecuali Garnet dan Steiner. Mereka berdua memutuskan untuk kembali ke Alexandria untuk menanyakan kepada Queen Brahne mengenai kebenaran bahwa dia ingin menguasai Mist Continent. Saat Zidane dan sisanya terbangun, mereka kaget melihat Garnet yang sudah menghilang. Zidane, Freya dan Vivi tetap pergi untuk mengecek kerajaan Burmencia. Saat sampai di tujuan, mereka kaget ternyata banyak  pasukan Burmencia yang mati. Mereka lalu mengarah ke kastil dan mengecek apakah raja dari Burmencia masih hidup. Saat mereka menuju kastil mereka bertemu dengan Queen Brahne, Beatrix dan Kuja yang sedang ada disana juga. Terjadi pertarungan antara Zidane dan teman-teman melawan Beatrix. Mereka kalah dan pingsan. Pada saat yang bersamaan Garnet kembali ke Alexandria. Saat sampai disana Garnet dan Steiner ditangkap oleh pesuruh Queen Brahne yaitu dua orang badut bernama Zorn dan Thorn. Queen Brahne memerintahkan pesuruhnya untuk meng-ekstrak kekuatan magis untuk memanggil eidolon dari Garnet.

            Saat Zidane terbangun, Freya teringat bahwa ada sebuah tempat persembunyian bagi para kaum Burmencian yaitu tempat bernama Cleyra, kota dengan bentuk pohon besar dan kabut pasir menutupi pohon tersebut. Saat sampai disana Freya menemukan raja-nya berada disana. Setelah mengetahui bahwa rajanya aman, secara tiba-tiba Beatrix datang untuk mencuri batu Mistik dari sebuah harpa magis yang ada disana. Kemudian badai kabut menghilang secara tiba-tiba. Setelah mendapatkan batu tersebut dia langsung beranjak pergi. Zidane dan lainnya  mengejarnya. Saat ditengah jalan, mereka menemukan banyak pasukan Alexandria berkeliaran. Mereka mencurigai bahwa tempat tersebut akan diserang. Mereka kembali ke tempat itu dan para prajurit Alexandria-pun datang beramai-ramai dengan para black mage untuk menyerang. Saat sampai pada puncak kota, mereka bertemu kembali dengan Beatrix. Mereka bertarung dan kembali kalah. Beatrix kabur menaiki kapal. Zidane dan lainnya segera mengikutinya menaiki kapal yang sama. Saat sedang dikapal, Beatrix memberi batu Mistik tersebut kepada Queen Brahne. Brahne men-summon (memanggil makhluk Mistik dari alam lain) Odin. Seketika Cleyra hancur tanpa sisa. Saat itu Brahne sedang menunggu ekstraksi dari kekuatan magis Garnet selesai dan Zidane pun mendengar pembicaraan tersebut. Kapal tersebut kembali ke Alexandria.

Saat itu Steiner yang ditahan mencoba melarikan diri dan berhasil. Ketika di tengah jalan Steiner bertemu dengan Zidane di dalam kastil dan mereka bergabung untuk menyelamatkan Putri Garnet. Saat membawa putri Garnet, mereka bertemu kembali dengan Beatrix. T erjadi pertarungan lagi dan mereka tetap kalah. Saat itu Zidane dan yang lainnya menjelaskan pada Beatrix bahwa nyawa Putri Garnet sedang dalam bahaya dan menceritakan tentang ambisi Brahne. Beatrix pun tersadar dan mencoba membangunkan Garnet yang sedang pingsan. Ketika itu Brahne datang dan memerintahkan pasukannya untuk menangkap mereka semua. Zidane berlari sedangkan 3 temannya membantu memberi waktu untuk dia kabur. Mereka kabur menggunakan alat transportasi berbentuk laba-laba yang berjalan melewati bawah tanah. Saat mereka sedang dalam perjalanan, mereka diserang oleh makhluk berbentuk ular dan alat trasnportasi mereka kabur.

Mereka terdampar disebuah tempat di dekat Lindblum. Saat mereka keluar dari tempat tersebut, mereka melihat Brahne sedang menyerang Lindblum menggunakan Summon. Lindblum pun hancur. Saat itu Cid penguasa lindblum memerintahkan mereka agar pergi dari Mist Continent. Mereka mencari jalan keluar benua ke Outer Continent untuk menghentikan Mist dari Mist Continent. Mereka pergi keseuatu tempat bernama Conde Petie. Zidane melihat ada satu Black Mage yang berbelanja di sana, dan Black Mage itu langsung kabur saat melihat Zidane. Zidane mengejar  Black Mage itu sampai ke Village. Zidane bertemu dengan tetua dari Black Mage tersebut. Dia mengatakan bahwa para Black Mage tersebut diciptakan dari Mist yang ada di Mist Continent. Lalu Zidane dan teman-temannya kembali ke Conde Petie. Disana Zidane bertemu dengan summoner kecil bernama Eiko. Eiko mengajak Zidane dan teman-temannya ke desa tempat dia tinggal bernama Madain Sari, desa para summoner (dulunya). Disana Eiko hanya hidup dengan kawanan Mog , yang merupakan makhluk kecil berwarna putih. Setelah Zidane beristirahat, ternyata ada yang mencuri permata berharga milik Eiko. Zidane mengejarnya  dan  ternyata yang mengambil permata tersebut adalah Amarant. Terjadilah pertarungan dan amarant akhirnya kalah. Dia meminta untuk dibunuh akibat kalah tetapi Zidane melepaskannya. Amarant-pun akhirnya bergabung dengan Zidane karena merasa mempunyai hutang.

Eiko mengajak mereka ke Lifa Tree, pohon yang membuat Mist di Mist Continent. Mereka masuk kedalam tempat tersebut dan melawan penjaga dari tempat tersebut. Setelah penjaga tersebut dikalahkan, Mist yang ada di Mist Continent menghilang. Pada saat yang sama, Queen Brahne menyerang Lifa Tree juga. Kuja yang tidak membiarkan Lifa Tree hancur akhirnya menyerang Queen Brahne dengan cara menggunakan summmon bahamut untuk menyerang kapal Brahne. Akhirnya Brahne dikalahkan dan meninggal.

            Setelah meninggalnya Queen Brahne, akhirnya putri Garnet naik takhta menjadi ratu menggantikan Brahne. Zidane yang merasa kesepian akhirnya memutuskan untuk pergi ke Treno untuk menghibur dirinya. Dia mengikuti event permainan kartu. Setelah selesai turnamen kartu tersebut, Cid datang dan memberi tahu bahwa Alexandria sedang diserang Kuja. Zidane dan kelompoknya langsung menaiki pesawat Cid. Kuja menyerang Alexandria dengan summon bahamut tetapi Garnet dan Eiko menahannya dengan memanggil summon alexander. Alexander menang melawan Bahamut. Melihat kekuatan Alexander yang besar, Kuja ingin mendapatkannya. Alexander diserang dengan menggunakan kapal Invicible. Alexanderpun kalah dan sebagian kastil runtuh sedangkan Garnet sedang berada didalamnya. Zidane segera datang dan menolong Garnet.

Zidane kembali mengejar Kuja untuk membalas dendam. Dia mendengar bahwa Kuja sedang ada di suatu tempat di Outer Continent. Zidane kemudian mencoba mencari informasi ke Black Mage Village dan Village Elder mengatakan bahwa Kuja mungkin saja berada di bawah padang pasir di utara Outer Continent. Sesampainya dipadang pasir, ternyada ada pasir hisap yang menghisap Zidane dan teman-teman ke dalam tanah. Setelah sadar ternyata mereka sudah berada di ruangan yang terpisah dan mereka disandera oleh Kuja. Untuk membebaskan teman-temannya Zidane diperintahkan untuk mengambil “gulug stone” di Oelivert yang berada di Forgoten Continent. Setelah ia kembali dengan membawa gulug stone, ternyata Kuja berbohong untuk melepaskan teman-temannya. Beruntung sisa temannya tersebut dapat kabur dari tempat tahanan. Eiko dibawa kabur oleh Kuja untuk di extract summonnya.

            Zidane dan teman-temannya segera mengejar kapal Kuja dengan perahu. Mereka mengejar ke Gurgu Volcano. Di dasar tempat itu, Eiko yang sedang di extract summonnya dihalangi oleh guardian mog yang selalu bersama dengan Eiko. Mog tersebut mengalami “trance” yaitu kondisi dimana kekuatannya bertambah dengan luapan emosi. Selesai mengorbankan dirinya, mog-pun menghilang dan menjadi summon bagi Eiko. Kemudian Zidane datang untuk menolongnya. Setelah ditolong oleh Zidane, mereka menemukan Hilda, istri dari Cid yang memberi tahu bahwa Kuja ingin membangkitkan Terra (tempat kelahiran Zidane dan Kuja yang ber-ras  Genome). Zidane memutuskan untuk mengejar Kuja ke Terra dan Hilda memberi tahu jalan untuk menuju Terra. Dia mengatakan bahwa Zidane harus ke Ipse Castle untuk mencari tahu tentang 4 kuil (shrine) dan dia mengambil 4 cermin yang ada di puncak Ipsen untuk dibawa ke kuil tersebut. Ada 4 kuil yang tersebar di Dunia, yaitu Fire, Water, Wind dan Earth Shrine. Mereka harus meletakkan 4 cermin tersebut dalam waktu yang bersamaan. Mereka akhirnya membagi tim mejadi 4 kelompok yang mana 1 team beranggotakan 2 orang.

            Setelah para penjaga kuil dikalahkan dan cermin sudah di letakkan pada tempatnya maka mereka menuju ke Shimmering Island. Sesampainya di Dekat Shimmering Island, mereka terhisap kedalam cahaya putih terang. Ketika mereka sadar, mereka sudah berada di Terra. Zidane melihat seorang wanita yang mempunyai ekor seperti dia. Dia mengikutinya hingga ke suatu desa bernama Branbal, tempat dimana Zidane dilahirkan dan para genome dibuat. Disana Zidane bertemu dengan penciptanya yaitu Garland. Akhirnya dia mengetahui tentang asal dan tujuan dibuat dirinya. Mendengar cerita tersebut Zidane menjadi down dan sangat terpukul karena kekuatannya yang kecil yang tidak mampu menyelamatkan bangsanya. Kemudian semua teman Zidane memberikan dukungan kepadanya. Zidane akhirnya tersadar. Diapun langsung mencari garland dan menantangnya.

Ketika garland kalah, muncul Kuja dan dia menantang Zidane. Ketika Kuja dikalahkan, dia mengalami “trance” dan menghancurkan Terra. Zidane melarikan diri dengan membawa pesawat Invicible dan membawa bangsanya (para genomes). Setelah mengungsikan para genomes, Zidane pun mengejar Kuja ke Lifa tree untuk yang terakhir. Setelah mengalahkan Kuja, Lifa Tree pun hancur dan runtuh. Ketika yang lain melarikan diri, Zidane tetap disana untuk menolong Kuja. Kuja menceritakan bahwa Garland lah yang menyebabkan bangsa genomes punah. Sebelum Lifa Tree hancur sepenuhnya, dengan kekuatan terakhir Kuja men-teleport Zidane dan Kuja pun mati.

            Ketika setahun berselang, pada saat ulang tahun putri Garnet, para tantalus membawakan cerita “ i want to be your canaries” sama seperti waktu Garnet di culik pertama kali. Ketika pertunjukan terjadi , muncul sesosok pria dengan menggunakan baju bertutup kepala. Saat pria itu membuka tutup kepalanya, ternyata dia adalah Zidane yang selamat dari Lifa tree. Sekejap Garnet meninggalkan tempat duduknya dan berlari menghampiri Zidane.


-The End-



    
 
Read More...

Game Story

3.2. Story Game



Seperti yang telah dijelaskan pada postingan sebelumnya bahwa sebuah game tidak terlepas dari karakter dan story, maka pada pembahasan saya kali ini saya akan membahas mengenai story dari game yang saya pilih. Game yang saya pilih yang telah saya bahas pada postingan sebelumnya yaitu Final Fantasy IX.

Latar dari game Final Fantasy IX ini bertemakan kerajaan seperti pada final fantasy awal. Tampilan grafik dari game ini sudah jauh lebih baik jika dibandingkan dengan sequel sebelumnya. Setiap seri dari game Final Fantasy ini tidak memiliki hubungan keterkaitan satu dengan yang lainnya. Ada yang bertemakan kerajaan, ada juga yang bertemakan modern.

Pada game Final Fantasy ini pemain menjalankan karakter untuk menelusuri dunia dalam game ini. Kebanyakan tempat yang ada pada game ini berupa kota, dungeon dan gua. Game ini memiliki satu dunia yang diberi nama Gaia, yang dibagi menjadi empat benua. Keempat benua tersebut yaitu Mist Continent, yaitu benua dengan kabut yang tebal yang menutupi seluruh benua tersebut, benua ini memiliki populasi penduduk paling tinggi, benua ini memiliki 4 kerajaan besar. Benua berikutnya yaitu Outer continent, Lost Continent dan Forgotten continent, ketiga benua tersebut sangat sedikit penduduknya.

Sama seperti game-game Final Fantasy sebelumnya, tujuan dari game ini yaitu untuk menyelamatkan dunia dari orang-orang yang memiliki niat jahat untuk menguasainya. Pada awal cerita, dikisahkan seorang ratu (Queen Brahne) dari suatu kerajaan (Alexandria) yang berambisi untuk menguasai benua dengan cara ingin merebut semua kerajaan yang ada di benua tersebut. Ratu itu kemudian menyewa seorang arm dealer (penjual senjata) bernama Kuja untuk membantunya dalam hal persenjataan demi menguasai dunia. Karakter utama dari game Final Fantasy ini akan mencoba untuk menghentikan ambisi sang ratu tersebut. Dibalik semua itu ternyata Kuja yang merupakan orang yang dipercayakan ratu dalam hal persenjataan hanya memanfaatkan Brahne (sang ratu) untuk menguasai dunia. Dimulai dari niat Kuja untuk menguasai dunia ini, alur cerita dalam game ini akhirnya berubah. Karakter utama yang tadinya mengejar dan mengalahkan sang ratu berbalik mengejar dan mengalahkan Kuja. Sampai pada akhir cerita pada game ini, karakter utama akan terus mengejar Kuja. Pada akhirnya, dunia dalam game ini akan diselamatkan oleh karakter utama.


source


Read More...

Game Character

3.1. Karakter pada Game

Berbicara mengenai game. Sebuah game tentunya tidak terlepas dari karakter dan cerita dari game tersebut. Masing-masing karakter dalam sebuah game mempunyai ceritanya masing-masing.

Pada postingan kali ini saya akan mengambil karakter dari game Final Fantasy IX. Disini saya hanya akan membahas mengenai karakter yang saya pilih. Untuk story dari karakter yang saya pilih ini akan dibahas pada postingan saya selanjutnya.

Final Fantasy IX adalah sebuah permainan role-playing game yang dikembangkan oleh Square Co., Ltd. pada tahun 2000. Ia diterbitkan di Jepang oleh Square, di Amerika Utara oleh Square Electronic Art, di Eropa oleh Infogrames dan di Britania Raya dan Australia oleh Square Europe. Ia adalah permainan orisinil Final Fantasy terakhir yang diproduksi untukPlayStation. Judul ini dipengaruhi secara kuat oleh permainan Final Fantasy pertama, dan terdapat banyak elemen dalam permainan yang memberikan kesan nostalgia bagi penggemar-penggemar lama seri ini.

Karakter yang saya pilih dalam game Final fantasy IX disini yaitu Zidane Tribal yang merupakan salah satu dari delapan karakter utama dalam game ini.


Zidane Tribal adalah karakter utama dari Final Fantasy IX. Dia merupakan tokoh protagonist dari game final fantasy IX. Zidane merupakan seorang thief(pencuri) yang merupakan class-nya dalam game. Dia dapat menggunakan perintah steal (mencuri barang dari musuhnya). Dalam game ini, Zidane merupakan salah satu anggota Tantalus Theatre Troupe yang adalah sebuah group teater.

Zidane Tribal yang berumur 16 tahun pada game ini adalah Genome yang diciptakan oleh Garland karena Kuja memiliki kehidupan yang terbatas, Kuja yang dikenal ini, kirimkan Zidane ke Gaia. Zidane tanpa mengetahui kepala misinya untuk Lindbulm ketika ia akhirnya menemukan dan dibesarkan oleh Baku, pemimpin Tantalus.

Untuk penampilan fisiknya, Zidane memiliki penampilan yang cukup aneh. Hal ini dikarenakan dia bukan dari ras manusia, tetapi ras ‘genome’. Dia memiliki rambut pirang sebahu, mata berwarna biru, dan memiliki ekor seperti seekor monyet. Ekor inilah yang merupakan ciri khas dari ras genome tersebut.

Zidane memiki senjata berupa 2 buah dagger (pisau kecil/belati) yang merupakan gabungan dari 2 buah dagger yang disatukan pada pegangannya, sering disebut sebagai “swallow blade”.

Zidane dikisahkan sebagai seseorang yang sangat periang, suka menggoda wanita dan memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi. Dia juga selalu memberi pandangan mengenai hidup kepada teman-temannya. Dia juga memiliki sifat persahabatan yang tinggi. Meskipun begitu, dia selalu berusaha menyembunyikan masalahnya sendiri dan berusaha untuk menyelesaikan masalahnya dengan kemampuannya sendiri.





Read More...

Game Engine

Game Engine

Pada postingan kali ini saya akan membahas mengenai game engine. Sebelum masuk pada pembahasan mengenai game engine ini  ada baiknya kita mengenal Apa itu game?
Game yang dahulu hanya dimainkan oleh anak-anak kecil sekarang tidak asing lagi buat segala umur. Bisa kita lihat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa  dapat menghabiskan waktu berjam-jam diwarnet hanya untuk bermain game. Melihat hal ini maka kita dapat menyimpulkan bahwa game merupakan sesuatu yang menarik.
Game merupakan kata dalam bahasa inggris yang berarti “Permainan”. Permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius atau dengan tujuan refresing. Permainan dalam hal ini merujuk pada pengertian “kelincahan intelektual” (intellectual playability). Game juga bisa diartikan sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya. Ada target-target yang ingin dicapai pemainnya. Kelincahan intelektual, pada tingkat tertentu, merupakan ukuran sejauh mana game itu menarik untuk dimainkan secara maksimal.
Setelah mengenal apa itu game sekarang kita akan membahas mengenai game engine. Apa itu game engine dan Mengapa kita membutuhkan game engine?
Game engine adalah perangkat lunak yang dirancang untuk membuat dan mengembangkan video game. Fungsi utama yang diberikan oleh game engine meliputi rendering untuk 2D atau 3D graphic, collision detection, sound, scripting, animasi, artificial intelligence, networking, memory management, threading dan scene graph. Game engines memberikan perangkat untuk visual development dengan tambahan komponen perangkat lunak yang dapat dipakai berulang kali. Perangkat ini pada umumnya memberikan integrated development environment yang dapat mempermudah, serta mempercepat pengembangan game. Game engine juga sering disebut juga “Game Middleware”.
Game Middleware adalah software yang didalamnya sudah terdapat elemen-elemen yang dibutuhkan oleh seorang game developer, kebanyakan dari game middleware memberikan fasilitas guna menunjang pengembangan game dengan mudah seperti graphics, sound dan Artificial intelligence.



Beberapa contoh aplikasi game engine :
a. RealmForge
Merupakan free dan open source game engine untuk Microsoft .Net Framework dan dikhususkan pada visual3D Game Engine, merupakan cross platform game engine untuk .NET 2.0 dan Microsoft XNA. RealmForge dibangun diatas AXIOM 3D rendering engine. Di tulis dalam bahasa C# keseluruhan. Dibangun untuk pembuatan game berbasis .NET.
b. Truevision3D
Merupakan game engine 3D yang dibangun dengan menggunakan visual basic 6 dan C++ dengan menggunakan Microsoft Directx  API. Mulai versi 6.5, engine ini menggunakan direct 9 dan shader support, serta ditulis ulang menggunakan C++. Sampai perkembangan terbaru, belum ada wacana untuk mengembangkannya untuk mendukung penggunaan directx9 serta Microsoft XNA.
c. OGRE
OGRE (Object-Oriented Graphics Rendering Engine) merupakan engine yang mendukung 3D Graphic. Merupakan game engine yang fleksibel dalam melakukan 3D Rendering, ditulis dalam bahasa C++ sehingga memudahkan pengembang untuk membangun game yang mendukung 3D Graphics.

Read More...